Halaman

Minggu, 02 Juni 2013

Doa-Doa Sekitar Pernikahan





Artinya:"Segala puji bagi Allah dan shalawat dan dalam untuk utusaan-Nya, aku mengaku bahwasannya tak ada Tuhan yang disembah melainkan Allah sendiri-Nya tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya mengaku bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Saya datang kepada tuan-tuan karena menghendaki gadu tuan, yakni si Anu, atau saudara tuan, si Pulan anak si Pulan. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh seseorang yang akan melamar (meminang) perempuan, yaitu dibaca sebelum berbicara apa-apa. Demikian Al-Nawawi menjelaskannya.



Artinya: "Segala puji bagi Allah, kami meminta pertolongan kepada-Nya dan kami Meminta ampunan kepada-Nya. Kami berlindung dengan Allah dari kejahatan diri kami. Barangsiapa ditunjuki Allah, tiadalah ada yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan Allah, tiadalah ada yang dapat menunjukinya. Saya akui bahwasanya tak ada Tuhan melainkan Allah sendirinya. Tak ada sekutu bagi-Nya. Saya akui bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya. Wahai segala manusia, berbaktilah kepada Tuhan yang telah menjadikan kamu dari suku yang satu, dan menjadikan dari suku yang satu itu pasangannya, dan menghamburkan dari dua sepasang itu banyak lelaki dan perempuan. Dan berbaktilah kepada Allah yang kamu bertanya-menanya dengan Dia dan berbaktilah kepada segala rahim-rahimmu, bahwasanya Allah itu senantiasa menjadi pengintip atas dirimu, "Wahai segala mereka yang beriman berbaktilah kepada Allah dengan secukup-cukup bakti, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan kamu menyerah diri kepada Allah. Wahai segala mereka yang beriman berbaktilah kepada Allah, dan bertuturlah dengan tutur yang benar, supaya diperbaiki untukmu segala amalanmu dan supaya diampunkan untukmu segala dosamu, dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia memperoleh kemenangan yang besar. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika akan mengakadkan pernikahan, atau disebut juga doa ini sebagai khutbah nikah.
Hal ini pula yang diajarkan Nabi Saw. kepada para sahabatnya Demikian menurut riwayat Abû Dâud, Al- Turmudzi, Al-Nasâ'i, dan Ibnu Majah.



Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberi berkat untukmu dan mengumpulkan kamu berdua dalam kebajikan. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika kita mengunjungi orang yang baru kawin. Imam Abû Dâud meriwayatkan, Nabi apabila mendatangi seseorang sahabat yang baru kawin, ia mengucapakan doa ini kepadanya. Hal ini terjadi ketika ' Abdu ar-Rahman bin' Auf mengabarkan kepada Nabi Saw., bahwa ia telah menikah, kemudian Nabi Saw. mengucapkan doa ini, demikian dalam riwayat Al-Bukhârî.



Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkati untuk masing-masing kita terhadap, sahabatnya "
Penjelasan:
Doa ini juga dibaca ketika mengunjungi orang yang sedang nikah, atau baru nikah



Artinya: "Mudah-mudahan Allah memberkati untuk masing-masing kita terhadap sahabatnya.
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh suami kepada isterinya, yaitu ketika selesai akad nikah, dan si suami akan bertemu dengan isteri, maka doa ini dibaca.
Setelah itu si suami boleh juga menambah bacaan dengan doa dibawah ini:





Artinya: "Wahai Tuhanku, aku memohon kepadamu kebajikannya dan kebajikan thabi'atnya;. dan aku berlindung kepadamu dari kejahatannya dan kejahatan thabi 'atnya. 



Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, wahai Tuhanku, jauhkanlah kami dari syaithan dan jauhkanlah syaithan dari rezeki yang, Engkau berikan kepadanya. "
Penjelasan :
Doa ini dibaca ketika pasangan suami isteri akan berjima (berhubungan). Al-Bukhârî menjelaskan, Nabi Saw. bersabda: "Sekiranya salah seorang kamu mendekati isterinya (menjima isterinya) seraya membaca doa ini, lalu berhasillah dengan jima itu seorang anak, niscaya anak itu tidak dapat dimadharatkan syaithan. "



Artinya:"Betapa engkau dapati ahlimu, mudah-mudahan Allah memberi berkah kepadamu. "
Penjelasan:
Doa ini dibaca isteri kepada suaIni setelah suami mendukhulnya (bersenggama). Dalam riwayat Al-Bukhârî dijelaskan: bahwa Nabi Saw. setelah memasuki kamar Zainab beliau menemui 'Aisyah. Maka setelah salam (bersalaman), Aisyah mengucapakan doa ini. Semua isteri Nabi melakukannya.


http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/doa/allsub/109/doa-doa-pilihan-2.html

Hadis-hadis Bermasalah Menurut KH. Ali Mustafa Yaqub


searching2 internet .... dapet lagi nih ilmu.....

Hadis palsu ada kalanya populer di masyarakat, bahkan menjadi dasar amalan ibadah mereka yang kurang jeli dan tidak memperhatikan keotentikan suatu hadis. Untuk menyikapi permasalah tersebut, maka Ali Mustafa Yaqub menyusun sebuah buku yang membahas kelemahan-kelemahan yang terdapat pada hadis-hadis palsu populer di masyarakat tetapi setelah diadakan penelitian ternyata hadis tersebut bermasalah, dalam arti lemah bahkan sangat lemah.
Beberapa hadis palsu tersebut, yaitu.
Hadis palsu "Mencari Ilmu di Negeri Cina"
Para ulama hadis menurut Ali seperti yang ia kutip dari al-Albani dalam kitabnya Silsilah al-Ahadis al-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah. mereka sepakat bahwa Abu ‘Atikah Tarif bin Sulaiman tidak memiliki kredibilitas sebagai rawi hadis. Imam Ahmad bin Hanbal juga menentang keras hadis itu. Artinya ia tidak mengakui bahwa ungkapan itu sebagai hadis Nabi saw, atau termasuk hadis palsu
Menurut Ali, hadis palsu tersebut juga ditulis kembali oleh Ibn al-Jauzi dalam kitabnya al-Maudhu’at. Kemudian al-Suyuti dalam kitabnya al-La’ali al-Mashnu’ah fi al-Ahadis al-Maudhu’ah mengatakan bahwa di samping sanad di atas, hadis tersebut memiliki tiga sanad lain.
Namun, ternyata tiga sanad yang dimaksud oleh al-Suyuti tersebut tidak mengubah kedudukan hadis yang diteliti ini, karena sanad yang disebutkan al-Suyuti semuanya lemah. Bahkan justeru memperkuat kepalsuannya, seperti yang dikutip Ali dari Muhammad Nashir al-Din al-Bani. Al-Bani mengatakan bahwa catatan al-Suyuti itu laisa bi syai’in (tidak ada artinya).
Sebagai kesimpulan terakhir, Ali mengatakan bahwa ungkapan “carilah ilmu meski di negeri Cina”, adalah hadis palsu, dan boleh jadi hanya semacam kata-kata mutiara, karena konon negeri Cina pada waktu itu sudah dikenal memiliki budaya yang tinggi, kemudian lambat laun ungkapan itu disebut-sebut sebagai hadis.
Hadis palsu "Bekerja Untuk Dunia Seakan Hidup Selamanya"
Hadis ini cukup populer di kalangan masyarakat. Hadis palsu tersebut adalah sebagai berikut:
اعمل لدنيا ك كا نك تعيش ابدا واعمل لأخرتك كانك تموت غدا
Menurut Ali dalam beberapa sumber, hadis tersebut ditemukan sanadnya, dan tidak sampai kepada Nabi saw, tetapi kepada seorang sahabat yang bernama ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, seperti yang telah ia kutip dari al-Bani. Hadis yang hanya bersumber dari sahabat secara umum tidak bisa dikategorikan sebagai hadis, sebab yang disebut hadis adalah sesuatu yang bersumber dari Nabi saw, baik berupa ucapan, perbuatan, persetujuan maupun sifat-sifat beliau.
Ali mengatakan bahwa, setelah diketahui ungkapan tersebut bukan hadis Nabi saw, maka sebenarnya tidak perlu lagi diteliti apakah ia memiliki otentisitas sebagai hadis Nabi. Menurut Ali, hadis palsu ini tidak perlu dibahas terlalu jauh.
Hadis palsu "Wanita Tiang Negara"
Hadis yang dimaksud, bunyinya sebagai berikut:
المراة عماد البلا د اذا صلحت صلحت البلا د واذا فسدت فسدت البلا د
“wanita adalah tiang Negara, apabila wanita itu baik maka Negara akan baik, dan apabila wanita itu rusak, maka Negara akan rusak pula”
Ali telah mencoba membuka kitab-kitab hadis, khususnya kitab hadis masyhur, seperti al-Maqashid al-Hasanah karya al-Sakhawi (w. 906 H.), al­-Durar al-Muntatsirah karya al-Suyuti (w. 911 H.), al-Ghammaz ‘ala al-Lammaz karya al-Samhudi (w. 911 H.), Tamyiz al-Tayyib min al-Khabits karya Ibn Daiba’ (w. 944 H.), Asna al-Mathalib karya Muhammad Darwisy al-Hut (w. 1276 H.), Kasyf al-Khafa’ wa Muzil al-Ilbas karya al-‘Aljuni (w. 1162 H.) dan lain-lain. Ternyata ia tidak menemukan hadis tersebut. Demikian pula dalam kitab-kitab hadis yang lain, seperti al-Kutub al-Sittah.
Karenanya untuk sementara ia berkesimpulan bahwa ungkapan di atas, adalah hadis palsu. Ia tidak lebih dari sekedar kata-kata hikmah yang diucapkan oleh seorang tokoh atau ulama.
Hadis palsu "Tidurnya Orang Berpuasa Ibadah"
Menurut Ali Mustafa Yaqub, hadis yang disebut-sebut di atas layaknya merupakan hadis populer karena banyak orang mengetahuinya. Namun ternyata hadis tersebut tidak tercantum dalam kitab-kitab hadis populer.
Dalam sanad hadis tersebut terdapat nama-nama seperti Ma’ruf bin Hasan, seorang rawi yang lemah, dan Sulaiman bin Amr al-Nakha’i, seorang rawi yang lebih lemah dari Ma’ruf. Bahkan menurut al-Iraqi, Sulaiman adalah seorang pendusta. Demikian yang dikutip oleh Ali dari Muhammad Abd al-Ra’uf al-Minawi dalam kitabnya Faidh al-Qadir.
Menurut al-Suyuti, kualitas hadis ini adalah dha’if. Bagi orang yang kurang memahami tentang Ilmu Hadis, pernyataan al-Suyuti ini dapat menimbulkan salah paham, sebab menurut Ali, hadis dha’if itu secara umum masih dapat dipertimbangkan untuk pengamalannya. Sedangkan hadis maudhu, matruk dan munkar tidak dapat dijadikan dalil untuk beramal sama sekali, meskipun sekedar motivasi untuk berbuat kebajikan.
Hadis palsu "Siapa Menghendaki Dunia atau Akhirat ia Wajib Berilmu"
Hadis palsu tersebut, terjemahannya adalah:  
Siapa yang menghendaki dunia, ia harus berilmu. Siapa yang menghendaki akhirat, ia juga harus berilmu. Dan siapa yang menghendaki dunia dan akhirat ia juga harus berilmu.
Ternyata Ali, tidak menemukan hadis tersebut dalam kitab-kiab hadis. Ungkapan seperti itu justeru ia temukan dalam kitab al-Majmu’ Syarah al-Muhaddzab karya Imam al-Nawawi (w. 676 H.) dalam juz awal halaman 12, dan ternyata ungkapan tersebut bukanlah hadis Nabi saw, melainkan ucapan Imam al-Syafi’I (w. 204 H.). Ungkapan tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
قا ل رحمه الله طلب العلم افضل من صلاة النا فلة وقال: من اراد الد نيا فعليه بالعم ون اراد الآخرة فعليه بالعلم
Imam Syafi’ rahimahullah berkata”Mencari ilmu itu lebih utama daripada shalat sunnah. Ia juga berkata, siapa yang menghendaki dunia ia harus berilmu, dan siapa yang menghendaki akhirat ia harus berilmu”.
Hadis palsu "Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman"
Hadis ini dinilai oleh sementara orang sebagai suatu yang dapat menumbuhkan semangat patriotism dan menyuburkan rasa kebangsaan. Karenanya ia sering disebut-sebut dalam upacara untuk menggugah semangat patriotism dan kebangsaan.
Ungkapan tersebut teksnya adalah sebagai berikut:
حب الوطن من الإيمان
Menurut penelusuran Ali, bahwa al-Suyuti mengomentari hadis tersebutlam aqif ‘alaih (saya tidak menemukannya). Begitu pula Imam al-Sakhawi juga mengatakan seperti itu, meskipun menurutnya substansi hadis itu, bukan hadis palsu, melainkan hadis shahih.
Namun pendapat al-Sakhawi ini langsung disanggah oleh Ali al-Qari, yang mengatakan bahwa makna dan substansi hadis itu sebagai hadis shahih, sangat aneh, sebab tidak ada kaitan antara cinta tanah air dengan iman. Dan bagaimanapun juga menurut Ali, sekiranya substansi ungkapan itu shahih, maka hal itu juga tidak akan merubah status ungkapan tersebut menjadi sebuah hadis shahih. Ia tetap saja menjadi hadis palsu apabila dinisbahkan kepada nabi saw. Karenanya ungkapan-ungkapan yang bersubstansi baik atau shahih, seyogyanya disebut saja sebagai kata-kata hikmah atau kata-kata mutiara, agar kita selamat dari ancaman neraka.
Hadis palsu "Orang Yang Mengenal Dirinya Ia Mengenal Tuhannya"
Adapun redaksi dari hadis palsu tersebut adalah sebagai berikut:
من عرف نفسه عرف ربه
Menurut Ali, sumber lain menuturkan bahwa ungkapan itu adalah ucapan Sa’id al-Kharraz. Karenanya, apabila ungkapan itu dinisbahkan kepada Nabi saw, maka ungkapan itu menjadi hadis palsu.
Namun, meskipun para ahli hadis telah menetapkan bahwa hadis tersebut palsu, tetapi sebagian kaum sufi tetap memandang bahwa hadis itu shahih. Ibn al-Ghars menuturkan, bahwa kitab-kitab tasawuf sangat sarat dengan hadis ini. Kaum sufi itu seperti Syekh Muhyi al-Din bin al-‘Araby dan lain-lain memposisikan ungkapan tersebut sebagai hadis. Bahkan ada yang menuturkan, bahwa Syekh Muhyi mengatakan bahwa, meskipun tidak shahih dari segi riwayat, namun bagi mereka hadis itu shahih berdasarkan metode kasyf.
Hadis palsu "Tidak Makan Kecuali Lapar"
Hadis yang dimaksud, teksnya sebagai berikut:
نحن قوم لا نكل حتي نجوع واذا اكلنا لا نشبع
Namun setelah Ali meneliti lagi, ternyata ia menemukannya dalam kitab al-Rahmah fi al-Tibb wa al-Hikmah, karya Imam al-Suyuti. Dan ternyata ungkapan tersebut bukanlah sebuah hadis, melainkan ucapan seorang dokter ahli dari Sudan.
Hadis palsu "Ramadhan Setahun Penuh"
Hadis yang dimaksud teksnya adalah sebagai berikut:
عن ابن عباس رضي الله عنهما انه قال: سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم يقول : لو تعلم امتي ما في رمضان لتمنوا ان تكون السنة كلها رمضان.
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata:”Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Seandainya umatku mengetahui pahala ibadah bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar satu tahun penuh menjadi Ramadhan semua”.
Hadis dengan teks seperti ini kata Ali, terdapat antara lain dalam kitab Durrah al-Nashihin karya Utsman al-Khubbani. Sebuah kitab yang berisi petuah-petuah untuk beribadah, namun dituding oleh banyak orang, khususnya ahli hadis, sebagai kitab yang banyak berisi hadis palsu dan kisah-kisah imajinasi.
Menurut Ali, hadis yang dinukil oleh Utsman al-Khubbani itu merupakan penggalan dari hadis yang sangat panjang, yang diriwayatkan oleh antara lain Imam Ibnu Khuzaimah (w. 311 H.) dalam kitabnya Shahih Ibnu Khuzaimah, Imam Abu Ya’la, Imam al-Baihaqy dalam kitabnya Syu’ab al-Iman dan Imam Ibnu al-Najjar. Kemudian juga dinukil oleh Imam al-Mundziri (w. 656 H) dalam kitabnya al-Targhib wa al-Tarhib.
Teks aslinya seperti tertulis dalam kitab Shahih Ibn Khuzaimah adalah sebagai berikut:
عن ابن مسعود عن النبي صلي الله عيه وسلم- وهذا حديثث ابي الخطاب- قال: سمعت رسول الله صلي الله عليه وسلم ذات يوم وقد اهل رمضا ن فقال : لو يعلم العباد ما في رمضان لتمنت امتي ان تكون السنة كلها.فقا ل رجل من خزا عة يا نبي الله حدثنا فقا ل: ان الجنه لتزين لرمضان من راس الحول الي الحول فاذا كان اول يوم من رمضان هبت ريح من تحت العرش فصفقت ورق الجنة فتنظر الحور العين الي ذالك فقلن يا رب اجعل لنا من عبادك في هاذا الشهر ازواجا تقر اعيننا وتقر اعينهم بنا قال: فما من عبد يصوم يوما من رمضان الا زوج زوجة من الحور العين في خيمة من درة مما نعة الله (حور مقصورات في الخيام) علي كل امراة سبعون حلة ليس منها حلة علي لون الاخري تعطي سبعين لونا من الطيب ليس منه لون علي ريح الاخري. لكل امراة منهن سبعون الف وصيفة لحا جتها وسبعون الف وصيف مع كل وصيف مع كل وصيف صفة من ذهب فيها لون طعام تجد لاخري لقمة منها لذة لا تجد لاوله. لكل امرة منهن سبعون سرير سبعون فراشا بطاءنها من استبرق فوق كل فراش سبعون اريكة ويعطي زوجها مثل ذالك علي سرير من ياقوت احمر موشع بالدر عليه سواران من ذهب هذا بكل يوم صامه من رمضان سوي ما عمل من الحسنات.
Setelah diadakan penelitian, ternyata hadis di atas dinyatakan positif hadis palsu. Kepalsuan itu menurut Ali, bukan lantaran adanya kejanggalan makna, karena hal itu hanyalah salah satu tanda saja, melainkan karena adanya rawi yang bernama Jarir bin Ayyub al-Bajali dalam setiap sanadnya, dimana Jarir bin Ayyub ini diklaim oleh para kritikus hadis sebagai pemalsu hadis. Karenanya hadis-hadis yang ia riwayatkan disebut hadis palsu, atau minimal matruk dan munkar.



MAU YANG LEBIH LENGKAP :

Sabtu, 25 Mei 2013

CONTOH MUQADDIMAH (PEMBUKAAN)

Bagaimana perasaan tiba-tiba disuatu acara Kamu disuruh oleh Orang tua Kamu, keluarga kamu, saudara-mu, atau Teman-teman-mu untuk membawakan sambutan atau ceramah, atau yang lainnya, dan Kamu tidak bisa menolaknya karena paksaan atau untuk menghormati keluarga kalian, atau menghargai teman-teman kalian.....
WAAWW pasti gemeteran dan hati dagdigdug,.. karena bingung mau dimulai dari mana...mana bacaan pembukaan gak da yang hafal, terpaksa garuk-garuk kepala walaupun gak gatel...hehehehe...

Nah, untuk membantu mengurangi permasalahan tersebut. Tadi cari-cari di internet ternyata banyak juga contoh-contoh Muqadimah... Berikut ini kami  tampilkan beberapa contoh mukaddimah ceramah/kultum yang kami dapatkan dari internet,  dan yang kami pilih ini mudah-mudahan singkat dan praktis, agar lebih mudah dihafalkan, dipahami dan dipraktekkan. Semoga bermanfaat, dan selamat mempersiapkan diri untuk terbiasa dan Gak gemeteran lagi kalo disuruh.. Kalau gue baru no.1 yang hafal, yg lainnya menyusul...

1. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:

Artinya : Segala puji bagi Allah, teriring doa dan keselamatan semoga terlimpah atas nabi dan rasul termulia, juga  atas keluarga dan para sahabat, serta kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat.

 2. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Artinya : Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat piluhan, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.

3. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Artinya : Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

 4. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛



Artinya : Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan  Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan keselamatan yang berlimpah.

 5. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :
 

اَلْحَمْدُ لله  الَّذِيْ أَعَزَّنَا باِلْإِيمَانِ بِهِ، وَهَدَاناَ إِلَى عَظِيمِ شَرِيْعَتِهِ، وَأَسْعَدَنَا بِاتِّبَاعِ أَفْضَلِ رُسُلِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، فيِ أُلُوهِيَّتِهِ وَرُبُوْبِيَّتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين وَبَعْد،
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan kita dengan iman, dan memberi petunjuk pada kita menuju keagungan syariat-Nya, memberikah kebahagiaan kepada kita dengan mengikuti rasul-Nya yang termulia.  Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, sendirian tanpa sekutu bagi-Nya, baik dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, maupun nama dan sifat-Nya, begitu pula kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.

 6. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ، اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah doa, keselamatan dan berkah atas Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi, juga kepada  keluarganya dan sahabat semuanya.


 7. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :
 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِالْمَعْرِفَةِ فَاطْمَأَنَّتْ قُلُوْبُهُمْ بِالتَّوْحِيْدِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِلَى يَوْمِ الْمَوْعُوْدِ. . أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah yang telah menerangi hati orang-orang yang beriman dengan ma’rifah, lalu hati mereka menjadi tenang dengan tauhid. Ya Allah, semoga berkah dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan para sahabatnya  yang beriman dan mengerjakan amal saleh, hingga  hari yang dijanjikan kelak.



8. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:

Artinya :Segala puji bagi Allah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama, walaupun orang musyrik  menyebar kebencian. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah Ya Allah … smoga keselamatan terlimpah atas Muhammad, keluarganya, dan para sahabat semua.


9. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah iman dan Islam kepada kita.  Kita panjatkan doa dan keselamatan atas makhluk terbaik, pemimpin kita nabi Muhammad dan kepada keluarganya dan para sahabat semuanya.


10. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، وَبَعْدُ:

Artinya : Segala puji bagi Allah, kepada-Nya kita meminta pertolongan atas urusan-urusan duniawi dan agama, teriring doa serta keselamatan semoga tercurah atas Rasul yang termulia, ialah Nabi kita – shallallahu ‘alaihi wa salam-  dan keluarganya, para sahabat, para tabi’in, dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat

11. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَلْوَاحِدُ الْقَهَّاُر، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلأَبْرَارِ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Artinya : Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak sebagaimana Ia perintahkan,  maka berhentilah kalian semua dari apa-apa yang telah  Dia larang dan peringatkan.  Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Kuasa lagi Perkasa,  dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, pemimpin orang-orang sholih. Semoga shalawat Allah dan salam-Nya tercurah atasnya, dan keluarganya, juga para  sahabat dan siapasaja yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.


12. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :



اَلْحَمْدُ ِللهِ الْعَزِيْزِ الْغَفُوْرِ، اَلَّذِيْ جَعَلَ فِي اْلإِسْلاَمِ الْحَنِيْفِ الْهُدَي وَالنُّوْرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّيْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمَرْسَلِيْنَ وَعَلَي آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.
Artinya : Segala puji bagi Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, yang menjadikan petunjuk dan cahaya dalam Islam yang lurus, Ya Allah sampaikanlah doa keselamatan atas pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan juga atas keluarganya yang mulia dan para sahabat pilihan semuanya.


13. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :
 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ
Artinya : Segala puji bagi Allah, yang memerintahkan kita untuk berpegang teguh dengan tali Allah, Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah saja tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, tidak ada nabi setelah dia. Ya Allah, berkahilah  Muhammad dan keluarganya, para sahabat dan yang mengikuti petunjuknya

14. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.

Artinya : Segala puji bagi Allah, yang memerintahkan kita untuk bersatu dan berpegang teguh kepada tali agama Allah yang kokoh. Ya Allah, limpahkan doa dan keselamatan atas  Muhammad dan keluarganya, serta para sahabatnya semua.


15. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الأزْمَانِ وَالآنَاءِ، فَلا ابْتِدَاءَ لوجوده ولا انتهاءَ، يستوي بعلمه السرُّ والخفاءُ، اَللَّهُمَّ صَلِّيْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمَرْسَلِيْنَ وَعَلَي آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan segala tempat dan segala zaman, tidak ada awal dari wujud-Nya ataupun akhir keberadaan-Nya, dengan ilmu-Nya sama baginya hal yang rahasia dan tersembunyi. Ya Allah limpahkan berkah dan keselamatan pada junjungan kami, Muhammad penutup para Nabi dan rasul, dan kepada keluarga dan sahabat yang terbaik seluruhnya.

16. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :


الحمد لله الذي تَخْضَعُ لعَظَمَتِهِ السَماواتُ والأَرْضُوْنَ ، اَللَّهُمَّ صَلِّيْ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمَرْسَلِيْنَ وَعَلَي آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.
Artinya : Segala puji bagi Allah yang langit dan bumi-bumi tunduk karena keagungan-Nya, Ya Allah limpahkanlah berkah dan keselamatan atas  Nabi Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan juga atas keluarga belia dan para sahabat yang terbaik  dan kepada yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat.


17. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :

الحمد لله المحمودِ في كل أوان، المعبودِ بحقٍّ في كل الزمان، الذي يَخْضَعُ لعَظَمَتِهِ الأملاكُ والإنسُ والجانُّ، اللهم صلي علي سيدنا محمّدِنِ المختار وعلي آله وأصحابه الأخيار، ومن تبعهم بإحسان الي يوم الدين مَا شَعَّتِ الأنوارُ ، وَمَا غَرَّدَتِ الأطْيار. أَمَّا بَعْدُ
Artinya : Segala puji bagi Allah yang terpuji dalam setiap waktu,  yang berhak disembah segala zaman, yang malaikat, manusia dan jin tunduk pada keagungan-Nya. Ya Allah  limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Muhammad nabi yang terpilih, dan pada keluarga dan para sahabatnya yang terbaik, dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat , dimana tidak ada lagi sinar cahaya dan kicauan burung-burung


18. Contoh Muqaddimah (Pembukaan) :



الحمد لله الذي أَنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا إِلَى دِينِ الأِ سْلاَمِ وَ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا وَرَحْمَةً لِلنَّاسِ وَاشْكُرُونِعْمَةَ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُون وَ لَعَلّكُمْ تَتَّقُون. الَلّهُمّ صَلّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِْدِ المُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita, dan menuntun kita pada agama Islam,  dan menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang penuh barokah dan rahmah bagi manusia. Dan bersyukurlah atas nikmat Allah seandainya kepada-Nya lah engkau beribadah dan supaya engkau beruntung. Ya Allah, semoga doa, keselamatan dan keberkahan tercurah pada pemimpin para utusan, dan juga kepada keluarga dan sahabat sekalian.


Selamat Menikmati




Amal yang Pahalanya Tidak Terputus

Belajar itu asik





إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Allah memberi ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah atau debu:
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” [An Nisaa' 40]
Setiap kebaikan yang kita lakukan mulai dari kewajiban seperti sholat, puasa, zakat hingga amal yang sunnah insya Allah akan dibalas Allah pahala yang berlipat ganda.
Bahkan ada orang yang karena mampu setiap tahun pergi berhaji atau umrah dengan berharap mendapat pahala yang besar. Sesungguhnya itu baik. Namun sayangnya saat kita meninggal, kita tidak akan mendapat pahala itu lagi. Saat kita mati, terputus amal kita selain 3 amal yang di atas.
Oleh karena itu agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, hendaknya kita berusaha mengerjakan 3 amal yang di atas. Bagaimana pun kita tidak tahu berapa banyak dosa atau maksiyat yang telah kita perbuat. Berapa banyak orang yang kita sakiti. Jadi kalau pahalanya pas-pasan, bisa jadi akhirnya kita terjerembab ke neraka jahannam.
Sedekah Jariyah
Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya terus menerus mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3) sedekah jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya bisa dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, 6) berjuang dan membela tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat penginapan bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar.
Itu hanya contoh kecil saja. Tentu saja sedekah jariyah tidak terbatas pada hal yang di atas. Segala hal yang bermanfaat yang bisa dinikmati masyarakat umum seperti membangun jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat insya Allah pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih memberikan manfaat.
Menanam pohon mangga atau pohon kurma sehingga buahnya bisa dinikmati atau pun pohon yang rindang seperti pohon Beringin sehingga orang bisa berteduh pun bisa mendapatkan pahala.
Membangun masjid pun pahalanya amat besar dan tetap akan mengalir selama masih ada orang yang memakainya untuk beribadah:
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian kita ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa menjadi guru, dosen, atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu yang bermanfaat bisa diajarkan ke orang banyak.
Di zaman sekarang ini kita bisa mengajarkan ilmu ke banyak orang sekaligus. Dengan membuat buku yang bermanfaat, kita dapat membayangkan bagaimana kalau ada 1 juta orang yang membaca buku tersebut dan mengamalkannya.
Dengan membuat website yang berisi ilmu yang bermanfaat misalnya website Islam sehingga puluhan ribu orang bisa membaca dan mengamalkan ilmunya, insya Allah juga akan mendapat pahala. Jika ada orang yang meng-copy-paste tulisan anda, jangan sedih. Justru mereka membantu menyebarkan ilmu anda sehingga jika website anda tutup karena anda tidak membayar sewa domain atau hosting, ilmu anda tetap tersebar dan dinikmati orang lain.
Mendirikan TV Islam atau TV Komunitas yang bisa memberikan ilmu yang bermanfaat pun insya Allah akan mendapat pahala.
Bagaimana jika kita bukan orang yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. Dengan membantu ulama sehingga ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang bermanfaat, membantu pembuatan dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa membuat anda ikut mendapat pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang kita lakukan sekecil apa pun amal itu!
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” [Al Maa-idah 2]
Rasulullah saw. bersabda:

عن أبي موسى الأشعري ـ رضي الله عنه ـ عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ قال : ” المؤمن للمؤمن كالبنيان ، يشد بعضه بعضاً ، ثم شبك بين أصابعه ، وكان النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ جالساً ، إذ جاء رجل يسأل ، أو طالب حاجة أقبل علينا بوجهه ، فقال : اشفعوا تؤجروا ، ويقضي الله على لسان نبيه ما شاء ” . رواه البخاري ، ومسلم ، والنسائي

Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. dari Nabi Muhammad saw bersabda:
“Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki.” Imam Bukhari, Muslim, dan An Nasa’i.

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509]. 
Jadi jika kita turut andil dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat, insya Allah, Allah akan melihatnya.
Anak Soleh yang Mendoakannya
Jika kita punya anak soleh yang mendoakan kita, insya Allah kita akan mendapat pahala juga karena kita telah berjasa mendidik mereka sehingga jadi anak yang saleh.
Oleh karena itu jika kita diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik mereka sebaik mungkin hingga jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaannya di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.
Lalu bagaimana jika kita tidak punya anak kandung?
Di situ tidak dijelaskan apakah anak saleh itu anak kandung atau bukan. Jadi jika kita memelihara anak yatim pun kita tetap akan dapat pahala jika mereka jadi anak yang saleh dan mendoakan kita.
Dari Abu Ummah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membelai kepala anak yatim karena Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini, Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)
Dari situ jelas bahwa orang yang memelihara anak yatim dengan penuh kasih sayang insya Allah akan masuk surga. Surganya pun bukan surga tingkat rendah. Tapi surga tingkat tinggi karena berada di dekat Nabi Muhammad SAW laksana jari telunjuk dengan jari tengah.
Paling tidak jika ada anak dari saudara kita atau sepupu kita, santuni mereka. Bantu mereka.
Menyumbang ke keluarga miskin yang ada anaknya pun atau panti asuhan insya Allah bisa mendapatkan pahala.

Referensi:

Jumat, 24 Mei 2013

Anjuran Saling Mendoakan

Setelah membaca artikel ini... terserah kalian pula untuk melakukannya.... karena ini sesuai dengan keinginan kalian dan pendapat kalian...  dan artikel ini juga belum tentu kalian percayai benar adanya karena kalian mempunyai guru, penafsiran, pendapat yang mungkin berbeda ....

Apabila seorang muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, maka malaikat mendoakan (orang yang berdoa) pula"...

Sesama muslim seyogyanya saling mendoakan agar saudara kita senantiasa dalam kebaikan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Orang yang mendoakan saudaranya, mendapat balasan didoakan oleh malaikat. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Apabila seorang muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, maka malaikat mendoakan (orang yang berdoa) pula: ’Semoga engkau memperoleh kebaikan juga’/’ (HR. Muslim dari Abu Darda’ ra.)
Nabi Muhammad saw. sendiri pernah minta didoakan oleh Umar bin Khoththob ra. Diriwayatkan dalam hadits, suatu ketika Umar ra meminta izin kepada Rosulullah saw. untuk pergi mengerjakan umroh. Beliau mengizinkannya seraya bersabda, "Wahai saudaraku, janganlah engkau lupakan kami dalam doamu.’’ Menanggapi permintaan Nabi saw. tersebut, Umar berkomentar, “Itu adalah suatu ungkapan yang sangat menggembirakan saya. Dan ungkapan itu lebih berharga bagiku daripada dunia." (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)
DOA UNTUK ALMARHUM/ALMARHUMAH
Bagaimana dengan doa kita untuk teman-teman kita yang sudah meninggal dunia? Diterima atau ditolakkah?
Percayalah doa kita yang berisi memohonkan ampunan kepada teman-teman kita yang telah meninggal dunia, isya Allah diterima oleh Allah SWT. Dasarnya sudah jelas. Bukankah sholat-sholat jenazah atau sholat gaib yang kita lakukan itu berisi bacaan doa kepada Allah SWT memohonkan ampunan bagi si mayat. Memo­honkan kebaikan buat si mayat baik di alam kuburnya, maupun di akhirat kelak.
Masih mau bukti? Bukankah kalau kita ziarah kubur, di­contohkan oleh Muhammad Rosulullah saw. mendoakan para ahli kubur di pemakaman yang kita kunjungi. Nabi saw. sering mengajarkan kepada para sahabat agar jika berziarah kubur mengucapkan: "Assalaamu ’alaikum ahlad diyaari minal mukmi- niina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu bikum Laachiquun. As Alullaaha lanaa walakumul ’aafiyah (Salam sejahtera semoga terlimpahkan atas kalian wahai penghuni perkampungan orang- orang mukmin dan muslim, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Semoga Allah melimpahkan keselamatan kepada kami dan kepada kalian." (HR. Muslim dari Buroidah ra.)
Jika doa kita untuk orang lain yang telah meninggal dunia tidak sampai kepadanya, lalu buat apa Nabi Muhammad Rosulullah saw. mengajarkan bacaan semacam itu kepada para sahabatnya jika berziarah kubur? Bukankah bacaan di atas berisi doa untuk orang mati.
Jadi sebaiknya umat Islam harus bersikap kritis kepada para ustadz-ustadznya. Tanyakan kepada mereka dalil-dalilnya dan alasan-alasannya jika mereka mengeluarkan ceramah yang bertentangan dengan hadits yang sudah dijadikan kebiasaan oleh ulama terdahulu (salaf). Selain bertanya langsung, sebaiknya saudara juga menyempatkan diri membaca buku-buku tentang ajaran Islam, terutama terjemahan Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shohih. Agar saudara tidak hanya ikut-ikutan, namun juga menjadi filter. 

Sumber :

Kamis, 23 Mei 2013

SINKROMES


Sinkromes
            Sinkromes adalah alat yang digunakan untuk memudahkan pergantian gigi sehingga hal tersebut dapat dilakukan oleh tiap pengemudi tanpa mengalami benturan yang mengganggu/merusak. Alat ini  menggantikan penggunaan kopling cakar pada transmisi roda gigi agar pergantian gigi berlangsung lebih baik dan tidak terjadi benturan atau hentakan yang berarti.
            Prinsip kerjanya adalah adanya gesekan dua permukaan yang dapat menyamakan kecepatan kedua permukaan atau proses sinkronisasi kecepatan kedua permukaan. Alat ini dapat digunakan pada transmisi jenis sliding-mesh, tetapi pada umumnya digunakan pada transmisi jenis constant-mesh.

Cara kerja sinkromes jenis ini adalah sebagai berikut : 
A.          Dalam Keadaan Netral
Gigi-gigi dalam keadaan berkaitan yang tetap dengan gigi susun tetapi dapat berputar bebas pada poros output.
Poros Output, Clutch hub, dan clutch hub sleeve masing-masing beralur,dengan demikian semuanya dapat berputar sama. Ring-ring sinkromes berada dalam keadaan bebas tetapi ujung-ujung shifting key ditempatkan pada 3 tempat dari tiap-tiap ring. 
B,             Dalam keadaan gigi berhubungan
  • Bila tuas pengatur didorong menurut arah panah, clutch hub dan shifting key akan berkaitan pada bagian yang menonjol dibagian tengahnya dengan demikian tenaga akan pindah ke shifting key. Kemudian shifting key akan mendorong synchronizer ring pada gigi tirus (core gear) yang mana gigi-gigi ini mulai cepat putarannya. Dalam waktu yang bersamaan syncronizer ring akan ditarik oleh gigi dengan demikan clutch hub dan synchronizer ring akan saling berhadapan satu dengan yang lainnya dengan bagian-bagian yang menonjol keluar dari jajaran.
  • Bila shift lever kita dorong sedikit keras, clutch digeserkan lebih lanjut maka clutch akan bebas (tidak berkaitan) dengan shifting key. Synchronizer ring juga selanjutnya akan diseret dan mengakibatkan clutch hub dan synchronizer ring saling mendorong dengan kuat. Selama tenaga dipindahkan gigi ketiga akan bertambah putarannya, hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga berada pada kecepatan yang sama.


Gambar Sinkromes

sumber 

SKEMA DAN CARA KERJA TRANSMISI


Skema Dan Cara Kerja Transmisi
1. Skema

Gambar 1.1 Roda gigi dengan eman tingkat kecepatan maju dan satu kecepatan mundur

Pada transmisi roda gigi dengan 7 tingkat percepatan ini, menyediakan harga perbandingan atau ratio. Misalnya dengan perbandingan sebagai berikut :

1.1.  Tabel Perbandingan Gigi

Transmisi

Perbandingan Gigi (i)

Poros

Input

Poros

Output
1
2
3
4
5
6
7
8,190
4,819
2,948
1,848
1,343
7,619
1,000
2,34
2,34
2,34
1
2,34
2,34
2,34
3,5
2,05
1,25
1,848
0,573
3,25
1,17
 
2. Cara Kerja Transmisi
            Lihat pada gambar 1.1 Poros A adalah poros input dimana poros tersebut dikopel oleh poros kopling (menerima daya dari kopling) dan mempunyai roda gigi 1 yang merupakan bagian dari poros A. Roda gigi 1 berpasangan dengan roda gigi 2 dan menggerakkannya sehingga poros B (poros perantara dimana roda gigi 2 berada) menjadi berputar.
            Perputaran kiri roda gigi 3, bergeser ke kanan yang diteruskan sehingga berpasangan dengan roda gigi 4. Daya dari mesin mengalir melalui poros input A, pasangan roda gigi 1-2, poros perantara B, pasangan roda gigi 3-4 dan poros output C sehingga perbandingan putaran antara poros input A dan poros output C adalah sesuai dengan perbandingan transmisi 1.
            Begitu pula dengan transmisi 2  dicapai dengan menggerakkan clutch hub sleeve sesuai dengan pasangan roda giginya masing-masing.

sumber